Sabtu, 05 Juli 2008

“Teroris Pahlawan Sejati ”

Selasa 1 juni 2007, penangkapan gembong teroris internasional di Kota Palembang mengejutkan semua pihak, simpang siur pemberitaan yang menyatakan bahwa gerakan garis keras islam (radikal) tumbuh subur di daerah yang tercatat paling aman dari hiruk-pikuk konflik antar kelompok (sripo, 050708).

Kota Palembang yang sering mendapat steriotif, sebagai kota yang masyarakatnya mempunyai karakter keras, dimana tindak kriminal yang cukup sering terjadi, tetapi secara global daerah ini merupakan daerah yang paling aman dari kerusuhan-kerusuhan horizontal yang bernadakan Suku, Ras, dan Agama (SARA). Kondisi ini memperlihatkan begitu tingginya masyarakat kota ini, memjunjung rasa toleransi, dan persaudaraan. Suatu prinsif yang telah menjadi simbolisasi dari tingginya peradaban Kerajaan Sriwijaya dan kesultanan Palembang yang telah berabad berjaya di bumi palembang.

Masyarakat tidak begitu percaya dengan berbagai pemberitaan yang menganggap kota palembang sebagai pusat pengorganisasian jaringan teroris internasional. Muncul suatu gerakan lebih di karenakan berbagai suatu kondisi atau realitas, meurut Karl Mark kekerasn itu di butuhkan untuk suatu perubahan, ketika kaum buruh pekerja teralienisasi oleh para borjuis yang seraka maka suatu realitas lain atau budaya tandingan akan muncul yaitu perlawanan terhadap kelas. Karena itu Karl Mark mengatakan bahwa kebudayaan yang paling abadi adalah revolusi.

Islam menjadi kekuatan global yang cukup menakutkan tertuma bagi para borjuis internasional, kita sepakat islam tidak pernah tunduk dengan kelaliman, karena islam anti terhadap semua bentuk kelaliman dan penindasan, islam juga cimta damai, dan islam juga bukan untuk di hinakan, islam akan keras pada saat itu di burtuhkan . isu teoriris dari kalangan Islam Radikal seharusnya menjadikan umat islam tambah dewasa dalam berpikir dan bertindak, islam dari dulu sampai sekarang sudah menjadi bahan propokasi dari kaum zionis Yahudi, gembong teroris sebenarnya yaitu Yahudi dan AS serta sekutu-sekutunya. Mereka tidak akan sudih melihat perdaban islam kembali bangkit. Mereka tahu akan kerbesaran Islam yang yang sangat menyedihkan kita tidak pern ah sadar akan Kebesaran Islam. Bahkan kita pun terkena hasutan dan menganggap saudara kita yang berjuang demi tegaknya keadilan sebagai orang hina, dengan sebutan Teroris.

Dari relung hati yang paling dalam “mari kita suarakan dengan lantang bahwa apa yang mereka sebut sebagai “Teroris adalah Pahalawan Sejati”. Ini sebuah pilihan yang harus dipilih dan bukan sebuah tawaran.

Munculnya budaya baru yang identik dengan kekerasan, ini realitas yang harus kita hidupkan dengan ruh perjuangan sejati…, kalau Karl Mark mengatakahn bahwa revolusi adalah kebudayaan yang paling abadi, maka ada poin tertinggal dari pernyataan tersebut, yaitu peradaban islam sebagai kebudayaan abadi, dan revolusi adalah pilihan utnk mewujudkan semua othopia tersebut…

Selamat Berjuang Sahabat…., Ini bukan akhir dari sebuah perjuangan….


Tidak ada komentar: