Kamis, 03 Juli 2008

Rakyat Miskin Terhimpit

Pengumuman kenaikan BBM hari Jumat 23 Mei 2008 pukul 21.30 WIB menjadi catatan kelam, dan memilukan berjuta rakyat miskin, kebijakan mengurangi subsisdi BBM yang katanya di ambil untuk menstabilan APBN sungguh sebuah rakayasa politik yang membohongi rakyat dan menghianati rakyat.

Rakyat kecil menjadi elemen terendah di negeri ini dan bahkan di jadikan sebagai tumbal-tumbal para penguasa modal, kapitsalisme, liberalisme global. Negara bagai anjing penjaga malam yang hanya bisa mengonggong, tetapi ternyata kecolongan oleh para koruptor, negera di kendalikan oleh para borjuis-borjuis domestik dan juga luar negeri.

Secara konstitusional negara indonesia merupakan Negara kesejahteraan (welfare state) hal ini sebagaimana di jelaskan dalam pasal 34 UUD 1945, yang nenyatakan tentang jaminan sosial nasional yang harus di jalankan negara dalam melindungi dan memenuhi hak-hak dasarnya (Edi Suharto, 2007 : 204)

Tetapi ini semua hanya sebatas konsep dan teoritis belaka, implementasinya sangat jauh bahkan menyimpang dari cita-cita yang di perjuangkan oleh para pendiri bangsa ini.

Rakyat miskin hanya bisa mengeluh, dan mahasiswa bingung mencari format baru perubahan negeri ini, dan para politikus mejual argumen serta retorika kosong untuk kepentingan politik kelompok mereka dan para seminan jalanan hanya bisa menghibur dengan nyanyian jiwa yang terluka,

Rakyat miskin dan rakyat kelas menengah kebawah semakin tersudut, di tepian jurang katidak berdayaan, mereka bahkan semakin terjepit apalagi setelah kenaikan BBM, serta hilangnya minyak tanah dari peredaran, sungguh rakyat miskin seakan-akan hilang jati dirinya sebagai rakyat, mereka kehilangan identitas dan semakin teralienasi di negeri mereka sendiri (karl mark)

Negeri ini sudah tidak ada bentuk lagi, dan hanya menjadi anjing penjaga malam, dan menjadi pelayan para borjouis-borjuis, sungguh malang kaum-kaum yang tertindas di negeri ini,

Apakah ini akhir dari sebuah pencarian, pencarian format ideal untuk sebuah negeri,

Kata kunci untuk mengilangkan semua permasalahan ini, rakyat pekerja, buruh tani dan juga mahasiswa harus bersatu melakukan revolusi karena ini adalah format yang paling ideal.(refleksi kenaikan BBM)

Tidak ada komentar: